Senin, 16 Desember 2013

Refleksi Harlah ke-91: NU Tak Cukup Dioperasikan dari Meja Kantor

PPQ Al-Amin Purwokerto - Tidak terasa, usia Nahdlatul Ulama (NU) memasuki 91 tahun menurut hitungan kalender miladiyah. Usia yang bukan lagi remaja atau dewasa. NU sudah tua dan benar-benar tua. Oleh sebab itu, gerakannya sudah mengalami dinamika yang beragam.

Catatan 2017 menunjukkan bahwa prestasi NU sebagai organisasi kemasyarakatan sudah luar biasa. Ini dibuktikan dengan makin bertambahnya jumlah Pimpinan Cabang Istimewa di Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Jejaring NU ke luar negeri juga sudah tertata secara rapi.

Dari catatan data organisasi NU yang sudah resmi berdiri: 34 Pengurus Wilayah (tingkat Provinsi), 27 Pimpinan Cabang Istimewa (berada di luar negeri), 500 lebih Pengurus Cabang (tingkat Kabupaten/Kota) dan 32.000 lebih Majelis Wakil Cabang (tingkat Kecamatan).

Refleksi Harlah ke-91: NU Tak Cukup Dioperasikan dari Meja Kantor - PPQ Al-Amin Purwokerto
Refleksi Harlah ke-91: NU Tak Cukup Dioperasikan dari Meja Kantor - PPQ Al-Amin Purwokerto


Refleksi Harlah ke-91: NU Tak Cukup Dioperasikan dari Meja Kantor

Gerakan Islam Nusantara turut mengantarkan kekhasan NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan ciri moderat. Diakui bahwa NU yang dulunya dikatakan tradisional dan konservatif, hari ini sudah tidak begitu saja dikatakan demikian.

Nyatanya NU mau dan terbuka mengejar ketertinggalan dengan melakukan moderasi dan modernisasi kelembagaan sesuai dengan visi ahlussunnah wal jama'ah annahdliyyah. Generasi muda NU dengan arahan para ulama pesantren sudah mulai menunjukkan arah gerakan pendidikan inklusif.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Kebesaran NU sebagai organisasi Islam ini seiring dengan mandat pendiriannya, yakni NU sebagai garda depan organisasi dakwah dan pendidikan bagi umat Islam Indonesia. Maka mengusung tema Islam Nusantara dalam Muktamar NU 33 di Jombang menjadi sangat tepat.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Suasana Indonesia sekarang sudah makin jelas sekali. Arus radikalisme dan wahabisme sudah mulai makin nyata menjadi gerakan taqiyyah (terselubung) dan mudzaharah (demonstrasi). Dua model gerakan itu sudah bisa dilihat dengan pola masing-masing.

Sejak NU berdiri lewat Komite Hijaz sudah jelas, bagaimana negosiasi para Kyai kepada Raja Saudi agar memberikan lima hal: kebebasan bermadzhab, mempertahankan situs bersejarah, membuat biaya haji terjangkau, menulis hukum yang berlaku di Hijaz dan menerima utusan ulama Indonesia dengan jawaban resmi Raja Saudi.

Lewat perjuangan itulah, ulama Nusantara kemudian mendirikan organisasi NU pada 31 Januari 1926. Arah tujuan NU menjadi semakin jelas hingga usianya ke-91 yaitu sebagai penerus perjuangan ulama ahlussunnah wal jama'ah.

Tugas berat yang dipikul NU hari ini adalah pada penguatan ideologi keagamaan dan kebangsaan. Dua program penguatan ideologi ini menjadi sangat penting dalam mempertahankan predikat NU sebagai organisasi terbesar Islam Nusantara ini.

Oleh sebab itu, 91 tahun usia NU mengantarkan bagaimana dibutuhkan langkah-langkah nyata dalam penguatan ideologi dimaksud agar kekhasan NU tidak hilang. Hal ini penting sekali, mengingat perkembangan pemikiran jam'iyyah dan jama'ah NU sudah mulai cepat akibat arus globalisasi.

Modal utama penguatan ideologi ini bertumpu pada kekuatan nasehat para Kyai di Syuriyah dan Musytasyar dengan mengawal dasar-dasar keNUan. Sedangkan Tanfidziyah melaksanakan perintah Kyai dan menyatu dengan jama'ah NU yang berada di kampung-kampung.

Kesan NU struktural dan kultural yang selama ini didengungkan tidak akan ada lagi sepanjang pengurus NU mau dan benar-benar rajin turun ke basis. NU bukan organisasi yang cukup dioperasikan dari meja kantor, tapi NU harus dekat dengan jama'ahnya. [PPQ Al-Amin Purwokerto]

M. Rikza Chamami, dosen UIN Walisongo dan Sekretaris Lakpesdam NU Kota Semarang

Baca: NU Pasca Aksi 212

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/refleksi-harlah-ke-91-nu-tak-cukup-dioperasikan-dari-meja-kantor.html

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs PPQ Al-Amin Purwokerto sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik PPQ Al-Amin Purwokerto. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan PPQ Al-Amin Purwokerto dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock