Kamis, 25 Mei 2017

Cara KH Muhsin Ali Ajari Warga Demen Ngaji

Jepara, PPQ Al-Amin Purwokerto. KH Muhsin Ali, salah satu kiai sepuh Jepara, Jumat (10/03) kemarin, mengembuskan napas terakhir di RS Islam Sultan Hadlirin Jepara, Jawa Tengah. Meski Pengasuh Pesantren Al Mustaqim Desa Bugel, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara ini telah tiada namun kenangan bersamanya masih dirasakan oleh putranya, Sholahuddin.

Salah satu kenangan yang masih ia ingat hingga sekarang ialah cara mendidik almarhum kepada warga sekitar agar demen mengaji.

Cara KH Muhsin Ali Ajari Warga Demen Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)
Cara KH Muhsin Ali Ajari Warga Demen Ngaji (Sumber Gambar : Nu Online)


Cara KH Muhsin Ali Ajari Warga Demen Ngaji

Dulu, sebagaimana diceritakan lelaki yang kerap disapa Gus Sholah itu sewaktu boyong dari Pesantren Pondoan Pati asuhan KH Muhammadun, Kiai Muhsin diamanati ayahnya untuk meneruskan langgar yang pernah dirintis ayahnya. Mushala Al Firdaus, namanya.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Sembari mengajar di Madrasah Muallimin, kiai sepuh ini mempunyai strategi agar mushala tak hanya digunakan untuk tidur. Dibelikanlah alat rebana.

Lewat alat musik tersebut Kiai Muhsin membuat anak muda di kampung semangat. Dengan seringnya latihan, alhasil grup rebana ini diundang K Sulaiman untuk tampil di kediamannya. Lambat laun grup ini juga kerap mendapat undangan dari masyarakat sekitar.

Di tengah-tengah tenarnya grup ini, sang ibunda kiai, Muslimah marah. Dirampaslah seperangkat alat musik ini. Tujuannya agar tidak main lagi. Bapak menjelaskan perkara ini kepada ibu. Intinya mushala menurut Bapak (Kiai Muhsin Ali) bukan sekadar tempat tidur, jelasnya saat ditemui PPQ Al-Amin Purwokerto di rumah duka, Sabtu (12/03) siang.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Berawal dari kemarahan ibu ini, pihak keluarga mengevaluasi kegiatan tersebut. Sehingga kegiatan yang mulanya hanya rebana dan zafin mulai saat itu kemudian ditambah dengan ngaji, hafalan Al-Quran dan masih banyak lagi.

Cerita itulah yang menjadi awal berdirinya pesantren hingga kini. Saat ini tercatat sekitar 175 santri yang mukim di pesantren yang beralamat di Jalan Pasar Lama desa Bugel RT 05 RW 02 Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Santri mukim ini berasal dari Jepara, Demak, Pati, dan Semarang.

Kini, kiai sepuh berusia 76 tahun ini telah kembali ke haribaan Illahi. Sebagai salah satu putra almarhum, Gus Sholah yang juga dosen Institut Pesantren Mathaliul Falah (Ipmafa) Pati ini secara tidak langsung menyatakan siap meneruskan perjuangan ayahanda tercintanya.

Di Yayasan Muhsin Ali berdiri MTs, TPQ, Wustho, Ulya dan Pesantren. Apalagi kiai muda ini teringat apa yang menjadi petuah bapaknya, yakni agar tetap istiqamah berjuang di pesantren, madsarah dan Nahdlatul Ulama.

Nasihat ini baginya bukan ucapan belaka. Ayahnya memang aktif di KBIHNU, PCNU, dan pesantren Al Mustaqim.

Sabtu (12/03) pagi almarhum sudah dikebumikan di maqbarah keluarga Bani Ali dan Muslimah (Banlima) tak jauh dari kediamannya. Pasangan KH Muhsin Ali dan Hj. Masadah meninggalkan 5 anak Hj. Elok Faiqoh, H. Luluk Zahroh, H. Sholahuddin, Habiburrahman dan Hj. Nur Hidayah. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/66537/cara-kh-muhsin-ali-ajari-warga-demen-ngaji-

PPQ Al-Amin Purwokerto

Senin, 15 Mei 2017

Visa Umroh Tahun Ini Naik 16 Persen

Jakarta, PPQ Al-Amin Purwokerto. Visa bagi jemaah umroh yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Arab Saudi mengalami kenaikan 16 persen dari total jemaah umrah tahun lalu. Departemen Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi melalui Kedutaan Besarnya di beberapa negara mencatat telah mengeluarkan 2,6 juta visa umrah kepada jemaah dari beberapa negara.

Hal itu disebutkan Deputi Menteri Luar Kerajaan Arab Saudi Ibrahim Al-Karashi, yang dikutip Arab News dan dikutip situs informasi haji, Jumat.Jumlah itu adalah visa yang dikeluarkan sejak bulan Safar 1425 Hijriyah hingga akhir Ramadhan tahun yang sama, yaitu antara bulan Februari hingga Oktober 2004.

Tahun ini visa umrah dibuka lebih awal yaitu bulan Safar, atau maju sebulan dibanding tahun lalu yang dibuka sejak bulan Rabiul Awwal (Maulid). Hal itu dilakukan untuk memberi kemudahan lebih kepada jemaah umrah.

Menurut Ibrahim, visa umrah telah berakhir dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Ia juga mengatakan, jemaah umrah harus segera meninggalkan wilayah Kerajaan Arab Saudi menuju negara asalnya jika visa tinggalnya sudah habis.

Visa Umroh Tahun Ini Naik 16 Persen (Sumber Gambar : Nu Online)
Visa Umroh Tahun Ini Naik 16 Persen (Sumber Gambar : Nu Online)


Visa Umroh Tahun Ini Naik 16 Persen

Dari kalangan PBNU banyak juga yang melaksanakan umrah selama Ramadhan ini. Beberapa diantara mereka tertunda keberangkatannya karena masalah umrah. Kali ini rombongan PBNU yang melaksanakan umroh dan berangkat hari ini adalah KH Said Aqil Siradj bersama isteri, HM Rozy Munir beserta isteri, H Mustofa Zuhad Mughni beserta isteri dan H. Ahmad Bagdja beserta isteri.

Sekjen PBNU H. Muhyiddin Arubusman juga merupakan pengurus yang sedang umroh. Bahkan ia merupakan orang yang memiliki tradisi umroh dan sangat sering pergi ke tanah suci Makkah.(mkf/an)

PPQ Al-Amin Purwokerto

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2326/visa-umroh-tahun-ini-naik-16-persen

PPQ Al-Amin Purwokerto

PPQ Al-Amin Purwokerto

Kamis, 20 April 2017

CBP IPNU: Narkoba Bencana Kemanusiaan

Jakarta, PPQ Al-Amin Purwokerto. Komandan Nasional Corp Brigade Pembangunan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (CBP-IPNU) Muhamad Syahrial menyatakan bahwa narkoba atau NAPZA adalah bencana kemanusiaan.

Hal itu diungkapkannya selepas pendidikan dan pelatihan khusus pelajar antinarkoba yang berlangsung Jumat-Ahad, (18-20/5) di Gurmiyati Camp Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Diklatsus tersebut diikuti 130 pelajar se-Jawa, Bali dan Sumatera.

CBP IPNU: Narkoba Bencana Kemanusiaan (Sumber Gambar : Nu Online)
CBP IPNU: Narkoba Bencana Kemanusiaan (Sumber Gambar : Nu Online)


CBP IPNU: Narkoba Bencana Kemanusiaan

Narkoba itu melebihi bencana tsunami, apalagi sekarang banyak kalangan pelajar, pemuda, yang jadi korbanya. Jika generasi mudanya hancur, otomatis masa depan bangsa ini hancur juga, tegasnya.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Menurut komandan CBP IPNU yang juga Ketua Umum Pencinta Alam Driwala Indonesia ini, penggunaan narkoba di kalangan pelajar sangat memprihatinkan sehingga pemerintah harus lebih serius menanganianya.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Tapi, tambahnya, pemerintah tidak bisa bekerja sandirian, harus dibantu masyarakat dan organisasi pemuda dan pelajar seperti IPNU.

Diklatsus tersebut, sambung kader IPNU asal Mojokerto ini, adalah pelatihan untuk pelatih (ToT) yang akan disebar di berbagai daerah. Mereka diharapkan menyebarkan pengetahuan bahaya narkoba kepada pelajar, santri, pemuda dan masyarakat umum.

RTL (Rencana tindak lanjut, red) dari diklatsus tersebut adalah aksi nasional pada tanggal 26 Juni nanti, pada hari antinarkotika sedunia, tambahnya.

Diklatsus tersebut dihadiri Direktur Advokasi Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Dr Victor Pudjiadi, Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda, Drs. Imam Gunawan dan Sudirman S.Ag, dari Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional (Pus Cegah BNN)

Redaktur : Syaifullah Amin

Penulis : Abdullah Alawi

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/38042/cbp-ipnu-narkoba-bencana-kemanusiaan

PPQ Al-Amin Purwokerto

Senin, 20 Maret 2017

Korban Terorisme, dari Trauma Psikis hingga Gagal Menikah

Jakarta, PPQ Al-Amin PurwokertoRasa sakit dari luka fisik bisa hilang, rasa sakit dari luka batin terasa selamanya. Barangkali ungkapan ini tepat untuk menggambarkan keadaan para korban aksi terorisme. Apalagi luka fisik dapat dilihat, memberitahu orang lain tingkat keparahannya. Sedangkan luka batin atau trauma, hanya korban sendiri yang paling mengetahui dan merasakannya.

Seperti penuturan Nanda Olivia, salah satu korban Bom Kuningan 2004 dalam perbincangan dengan PPQ Al-Amin Purwokerto, sesaat setelah acara Short Course Penguatan Perspektif Korban dalam Peliputan Isu Terorisme bagi Insan Media di Hotel Ibis Budget, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (26/5) siang.

Korban Terorisme, dari Trauma Psikis hingga Gagal Menikah (Sumber Gambar : Nu Online)
Korban Terorisme, dari Trauma Psikis hingga Gagal Menikah (Sumber Gambar : Nu Online)


Korban Terorisme, dari Trauma Psikis hingga Gagal Menikah

Nanda mengatakan, setiap korban memiliki tingkat trauma yang berbeda-beda. Ada satu orang yang setelah kejadian hanya mengurung diri di kamar, ada yang bersikap biasa-biasa saja, seperti tidak mengalami kejadian berat.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Trauma itu baru ketahuan pada saat acara semacam ini (obrolan dengan media atau di depan publik). Saya salah satunya, saya merasa nggak ada masalah setelah sembuh secara fisik. Barulah pada saat sharing dan bertemu mantan pelaku, ketahuan aslinya, tutur Nanda.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Pada sesi sharing pun, ada korban yang diam saja, disuruh berbagi pengalaman tidak mau. Padahal di dalam hati mereka tampak seperti ada sesuatu yang masih membebani.

Menurut Nanda, jenis kelamin korban juga mempengaruhi sikap keterbukaan. Korban berjenis kelamin pria rata-rata lebih bisa mengatur emosi mereka. Sementara wanita sering dan mudah terbawa perasaan. Misalnya masih ada emosi kemarahan dan kesedihan setiap mendengar atau mengungkapkan cerita mereka.

Nanda berpendapat, bagi mereka yang lebih sering berbagi cerita, keadaan cenderung menjadi lebih baik. Dengan bercerita, secara tidak langsung sudah menerapi diri sendiri.

Korban lainnya yang merasa menjadi lebih baik dengan berbagi pengalaman adalah Wahyu Srirejeki dan Vivi Normarini. Wahyu yang juga korban Bom Kuningan 2004, kini berpembawaan lebih ceria. Wahyu bahkan sedang menyiapkan meneruskan studi S2.

Ada pun Vivi Normasari yang sempat kehilangan rasa percaya diri karena menjadi korban terorisme, bahkan batal menikah dengan kekasihnya yang hubungan mereka sudah terjalin selama 11 tahun dan melewati penantian yang panjang, kini menyadari bahwa itu bukan jodohnya.

Vivi sebelumya merasa seakan-akan Tuhan tidak adil. Tetapi akhirnya Vivi sadar bahwa ia harus menatap ke depan. Bagi Vivi, yang utama sekarang adalah berdamai dengan diri sendiri

Baca: Korban Aksi Terorisme Ini Keluhkan Wartawan dalam Liputan Terorisme

Persoalannya, dalam forum-forum diskusi atau wawancara, korban yang diminta untuk berbagi cerita biasanya itu-itu saja. Itu sebabnya para korban terorisme membutuhkan perhatian banyak pihak, termasuk media massa. (Kendi Setiawan/Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/68581/korban-terorisme-dari-trauma-psikis-hingga-gagal-menikah

PPQ Al-Amin Purwokerto

Rabu, 08 Februari 2017

Dua Hikmah dari Mbah Sahal

Beberapa waktu lalu,tepatnya pada 6-8 September 2013 saya membaca banyak media NU, baik cetak maupun on line, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melaksanakan Rapat Pleno di Pondok Pesantren UNSIQ Al-Asyariyah Kalibeber, Wonosobo, Jawa Tengah. KH MA Sahal Mahfudh Rahimahullah menyampaikan khutbah iftitah.

Bagi saya pribadi, pidato Mbah Sahal itu mempunyai dua pelajaran (hikmah) penting. Yang pada intinya adalah ajakan atau arahan untuk menjaga pergerakan Nahdlatul Ulama tetap istiqamah dalam Khittahnya.

Hikmah pertama adalah himbauan yang bersifat jangka pendek. Dan hikmah kedua adalah himbauan yang bersifat jangka panjang. Himbauan jangka pendek, warga NU dan para pengurus diminta menjaga diri dalam pemilu tahun 2014 agar tidak membawa NU kedalam politik praktis, yang secara eksplisit disebutkan menjelang akhir wacana Kiai Sahal dalam pidatonya. Sebagaimana dimuat dalam PPQ Al-Amin Purwokerto.

Pesan Beliau berbunyi : ........ menjelang tahun 2014 yang merupakan tahun politik bangsa kita, karena dikhawatirkan tidak sedikit pengurus NU di berbagai tingkatan yang memperlakukan NU seakan-akan sebagai sebuah partai politik (hizb Siyasi), yang bergerak pada tataran politik praktis alias politik kekuasaan.

Dua Hikmah dari Mbah Sahal (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Hikmah dari Mbah Sahal (Sumber Gambar : Nu Online)


Dua Hikmah dari Mbah Sahal

Sedangkan yang bersifat jangka panjang adalah berkaitan dengan keharusan semua warga NU untuk menjaga khittah. Inilah yang sangat menarik untuk dipelajari dan dianalisis.

Dalam khutbah iftitahnya, Sang Kiai mengingatkan kembali kepada semua warga Nahdliyiin bahwasanya NU adalah Jamiyyah Diniyyah Ijtimaiyyah (organisasi keagamaan yang bersifat sosial), yang berperan dalam pembangunan masyarakat, baik dalam pembinaan agama, maupun sosial. NU bukanlah sebuah partai politik, yang memiliki peran utama dalam permainan politik. Sebagaimana ditegaskan dalam khittah bahwa lahan pekerjaan utama NU adalah bidang Agama (dakwah), Pendidikan (maarif) dan sosial (mabarrat).

Sebagai organisasi keagamaan Islam, tugas utama NU adalah menjaga, membentengi, mengembangkan dan melestarikan ajaran Islam menurut pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah di bumi nusantara pada khususnya dan di seluruh bumi Allah pada umumnya. Demikian Kiai Sahal seperti dilansir PPQ Al-Amin Purwokerto.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Dalam kaitannya dengan tugas NU sebagai organisasi keagamaan ini, Kiai Sahal menyampaikan bahwa NU memiliki tugas besar dan berat, untuk mengembangkan agama dari kepicikan pemikiran, yang berujung pada kecenderungan saling mencaci maki, dan bahkan mengakfirkan sesama muslim. Ia berargumen bahwa kebebasan berfikir seharusnya memunculkan suatu sikap saling menghormati (tasamuh) terhadap pendapat orang lain yang berbeda.

Dalam hal ini Kiai Sahal mengutip Pendapat Imam Syafii dalam bahasa Arab yang artinya: Pendapat saya benar namun mungkin memuat kesalahan, pendapat orang lain salah namun mungkin juga ada benarnya.

Terkait posisi NU sebagai bagian dari elemen bangsa Indonesia, ia mengingatkan kembali kepada kita bahwa politik kebangsaan dan kerakyatan adalah suatu hal yang harus dilakukan Nahdlatul Ulama, yang disebut Kiai Sahal sebagai (high politics), bukan semata-mata politik praktis atau kekuasaan yang disebutnya politik rendahan (low politics).

Ia menyebutkan: "Politik kebangsaan berarti NU harus istiqamah dan proaktif mempertahankan NKRI sebagai wujud final negara bagi bangsa Indonesia. Politik kerakyatan antara lain bermakna NU harus aktif memberikan penyadaran tentang hak-hak dan kewajiban rakyat, melindungi dan membela mereka dari perlakuan sewenang-wenang dari pihak manapun."

PPQ Al-Amin Purwokerto

Inilah bagian yang sangat menarik bagi saya. Sebuah pemikiran hebat tersirat dalam pernyataannya itu. Tersirat pemberitahuan kepada seluruh masyarakat bahwa dalam pembangunan sebuah bangsa (nation) dan negara (state) peran politik ulama yang dalam hal ini bisa diterjemahkan sebagai NU tidak boleh dikesampingkan. Peran ulama harus ada dalam membangun peradaban sebuah bangsa. Tapi tidak boleh secara praktis.

NU seharusnya tidak boleh berada dalam pemerintahan, tapi jangan ditinggalkan. Karena NU harus berperan dalam mendidik kedewasaan politik. Dan ini memang benar saat ini, karena kita telah mengetahui bahwa partai politik sekarang sudah gagal dalam mendidik kedewasaan berpolitik masyarakat.

Tidakkah ini adalah sebuah pemikiran cemerlang dari seorang kiai desa tapi faqih? Kini Mbah Sahal sudah meninggalkan kita semua. Tidakkah menjadi tugas kita sebagai generasi selanjutnya untuk melaksanakan cita-cita itu? Kepada beliau, Alfatihah.......

Ahmad Nur Kholis, Kontributor PPQ Al-Amin Purwokerto Malang Jawa Timur

Dari (Opini) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/50153/dua-hikmah-dari-mbah-sahal

PPQ Al-Amin Purwokerto

Jumat, 25 November 2016

Maarif Harapkan Pendidikan NU Diseriusi

Jakarta, PPQ Al-Amin Purwokerto. Ketua LP Maarif Nadjid Muhtar mengharap agar pendidikan dikalangan NU difikirkan secara serius. Selama ini masalah pendidikan selalu diomongkan, dalam setiap tausiah juga selalu dikemukakan, tetapi selama ini tidak pernah dipraktekkan secara serius, ungkapnya kepada PPQ Al-Amin Purwokerto (24/08).

Oleh karena itu, dalam muktamar NU ke 31 Solo mendatang, Nadjid mengharapkan agar permasalahan pendidikan ini dibicarakan bersama dan dijadikan salah satu program utama NU, bukan hanya diserahkan kepada LP Maarif karena masalah pendidikan saat ini sangat kompleks.

Saat ini sekolah yang bernaung dibawah Maarif berjumlah 12.000. ini merupakan jumlah yang sangat besar, namun sampai saat ini belum memperoleh penanganan yang serius.bahkan 70 persen dari sekolah-sekolah tersebut memprihatinkan.

Maarif Harapkan Pendidikan NU Diseriusi (Sumber Gambar : Nu Online)
Maarif Harapkan Pendidikan NU Diseriusi (Sumber Gambar : Nu Online)


Maarif Harapkan Pendidikan NU Diseriusi

Dijelaskannya bahwa terdapat tiga kriteria dari sekolah yang bergabung dengan Maarif. Pertama adalah sekolah yang memang didirikan oleh Maarif, kedua adalah sekolah yang didirikan oleh yayasan tetapi bernaung dibawah Maarif, dan ketiga adalah sekolah yang didirikan oleh para tokoh NU yang secara kultural memiliki kesamaan nilai.

Terdapat kesulitan untuk mengkoordinasikan sekolah-sekolah tersebut masuk dalam Maarif karena ada diantara mereka yang mempertanyakan apa manfaat yang diberikan jika masuk menjadi anggota Maarif. Bahkan ada yang menghindari penggunaan nama Maarif karena dianggap kurang keren.

Terdapat beberapa usulan dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah penunjukan sekolah unggulan Maarif di masing-masing daerah sehingga dapat memicu yang lainnya untuk meningkatkan kualitasnya.

Sebenarnya kalau kualitasnya bagus, saat ini orang bersedia membayar biaya pendidikannya berapa saja. Namun demikian, untuk meningkatkan kualitas tersebut juga dibutuhkan biaya yang besar, jadi terdapat satu lingkaran setan ungkapnya.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Masalah lain yang mungkin perlu dibicarakan dalam muktamar adalah penegasan tentang pengelolaan TK. Muslimat NU saat ini banyak mengelola TK di berbagai daerah. Kami sebenarnya tidak mempermasalahkan hal ini. Namun alangkah baiknya jika kewenangan pengelolaan TK di NU secara formal diserahkan ke Muslimat dan Maarif hanya memberi pengarahan garis besarnya saja, tambahnya.

Status LP Maarif sendiri dalam NU adalah sebagai bagian dari NU yang mengurusi masalah pendidikan seperti Lembaga Dakwah NU yang mengurusi masalah dakwah dan Lembaga Perekonomian NU yang mengurusi masalah perekonomian. Setelah muktamar, akan diangkat pengurus baru oleh PBNU.(mkf)

PPQ Al-Amin Purwokerto

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/1933/maarif--harapkan-pendidikan-nu-diseriusi

PPQ Al-Amin Purwokerto

Minggu, 06 November 2016

Haul, Tradisi Baik yang Perlu Dilestarikan

Buntet, PPQ Al-Amin Purwokerto. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren, Cirebon. Menurutnya, haul atau peringatan tahunan atas wafatnya seseorang merupakan tradisi baik yang patut dilestarikan. Melalui haul, masyarakat bisa belajar meneladani kepribadian, pemikiran, dan perjuangan para ulama yang telah wafat.

Tradisi, haul bukanlah perbuatan bidah, apalagi bidah yang sesat. Namun itu merupakan perbuatan yang sangat baik sekaligus patut ditiru dan terus dilestarikan, kata Menag di hadapan pengasuh, santri, dan masyarakat Buntet, Cirebon, Sabtu (09/04) malam seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Haul, Tradisi Baik yang Perlu Dilestarikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Haul, Tradisi Baik yang Perlu Dilestarikan (Sumber Gambar : Nu Online)


Haul, Tradisi Baik yang Perlu Dilestarikan

Acara yang mengusung tema Merawat Tradisi Melanjutkan Inovasi ini dihadiri ribuan masyarakat yang datang dari berbagai daerah. Hal ini menunjukan kharisma yang begitu kuat dari para kiai Buntet sehingga antusias masyarakat tidak surut meski hujan turun lebat jelang acara dimulai.

Menag sendiri merasa bersyukur bisa hadir sehingga bisa lebih mengenal sejarah penting masyayikh dan ulama pesantren Buntet. Dikatakan Menag, sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, munculnya pesantren tidak dapat dipisahkan dari sejarah awal kedatangan Islam ke Indonesia pada abad ke-6 M. menurutnya, pesantren lahir dari rahim budaya Indonesia yang asli. Pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia. Pesantren muncul dan berkembang dari pengalaman sosiologis masyarakat, sehingga antara pesantren dengan komunitasnya memiliki keterkaitan erat.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Pesantren telah melahirkan ulama, tokoh agama, para pemimpin masyarakat yang telah memberikan sumbangan besar bagi pendirian dan kemajuan bangsa, kata Menag. Sebagai contoh, Menag menyebut beberapa ulama yang dilahirkan Pesantren pada awal abad ke-20, yaitu: Syekh Yusuf al-Makassari, Syekh Arsyad al-Banjari, Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Ahmad Khatib, dan Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari. Bahkan sebelumnya sekitar abad ke-16 dan 17 M, telah muncul ulama besar, seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin al-Sumatrani, Nurudin al-Raniri, Abdul Rauf Singkel, dan Abdul Samad al-Palimbani.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Torehan tinta sejarah emas pondok pesantren sangat berjasa terhadap bumi pertiwi Nusantara, tandas Menag. Red. Mukafi Niam

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/67176/haul-tradisi-baik-yang-perlu-dilestarikan

PPQ Al-Amin Purwokerto

Jumat, 28 Oktober 2016

GP Ansor Sidoarjo: Bukan Membubarkan Pengajian, Tapi Menolak Isi Ceramah

Sidoarjo, PPQ Al-Amin Purwokerto. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Sidoarjo meninta polisi untuk bertindak tegas kepada siapa saja yang menebar kebencian, berita hoax serta menyebarkan berita bohong. Pasalnya, yang menjadi korban bukan mahasiswa atau masyarakat awam, namun pejabat bisa juga menjadi korban berita tersebut.

"Kami berharap polisi bertindak tegas kepada siapa saja yang menyebarkan berita bohong, penebar kebencian dan hoax. Bayangkan, selevel pak Mahfud MD saja menjadi korban hoax, apalagi mahasiswa dan kita masyarakat awam," kata Rizza, Selasa (7/3).

GP Ansor Sidoarjo: Bukan Membubarkan Pengajian, Tapi Menolak Isi Ceramah (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Sidoarjo: Bukan Membubarkan Pengajian, Tapi Menolak Isi Ceramah (Sumber Gambar : Nu Online)


GP Ansor Sidoarjo: Bukan Membubarkan Pengajian, Tapi Menolak Isi Ceramah

Menurut Ketua GP Ansor Sidoarjo H Rizza Ali Faizin, jika seseorang membaca berita tanpa mengetahui duduk persoalan dan fakta yang ada, bisa saja orang tersebut akan menjadi korban berita hoax. Salah satunya Mahfud MD.

Riza mengungkapkan, pernyataan mantan Ketua MK Mahfud MD yang menyayangkan sikap GP Ansor dan Banser Sidoarjo saat menolak dai penceramah Khalid Basalamah di masjid Salahuddin Perumahan Puri Surya jaya Gedangan pada Sabtu (4/3) lalu, mungkin hanya mendengar atau membaca beberapa berita dari media online.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Pada berita online tersebut memberitakan kalau Ansor melakukan pembubaran. Padahal, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Muh Anwar Nasir sudah menegaskan, Ansor dan Banser Sidoarjo tidak melakukan pembubaran pengajian. Karena, saat Khalid Basalamah turun, pengajian terus berlangsung dan digantikan ustadz lain hingga selesai.

PPQ Al-Amin Purwokerto

"Kami sangat menyayangkan peenyataan Pak Mahfud MD yang menyayangkan perjuangan kita sebelum ia mengetahui duduk persoalan dan fakta di lapangan. Seharusnya, sebelum berkomentar melakukan klarifikasi dan memastikan terlebih dahulu kejadian yang sebenarnya. Karena pernyataan Pak Mahfud MD melalui Twitter pribadinya tersebut dijadikan rujukan beberapa media massa, online yang selama ini mendiskreditkan Ansor, serta menyudutkan Ansor telah berlaku anarkhi dan tidak manusia kepada sesama Muslim," ujarnya.

Budaya literasi, membaca, menyaring dan memastikan terlebih dahulu kebenaran serta validitas kabar baik di media online, situs media massa sebelum ditanggapi atau menyebarkannya sangat perlu untuk diterapkan.

Mantan Sekretaris Ansor Sidoarjo itu berharap, ke depan masyarakat terutama para tokoh yang menjadi rujukan publik lebih berhati-hati dalam berkomentar, terutama di media sosial. Pasalnya, ada kemungkinan pernyataan tersebut dapat dijadikan alat untuk mendiskriditkan kelompok lain dan lebih parahnya kalau dijadikan alat untuk mengadu domba serta memecah persatuan.

"Kenapa kita harus menolak dan mewaspadai penceramah provokatif, karena hal ini akan mengganggu kondusifitas serta mengancam kerukunan umat beragama," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Mahfud MD mengomentari atas tindakan GP Ansor yang menolak isi ceramah Khalid Basalamah di Sidoarjo akhir pekan lalu. GP Ansor tidak melakukan pembubaran pengajian karena mana mungkin melakukan yang biasanya mereka lakukan juga.

Mahfud ngetwitt sebagai berikut: "Sy kira perlu dijerninhkan oleh NU atau GP Ansor. Jgn2 disusupi pemecahbelah. Mengapa membubarkan pengajian ttg akhlaq berkeluarga?" (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/75901/gp-ansor-sidoarjo-bukan-membubarkan-pengajian-tapi-menolak-isi-ceramah-

PPQ Al-Amin Purwokerto

Selasa, 27 September 2016

Minister of Religious Affairs against Valentines Day celebrations

Jakarta, PPQ Al-Amin Purwokerto. Religious Affairs Minister Lukman Hakim Saifuddin reminded Muslims in the country to not celebrate the Valentines Day on Saturday.

"Commemorating what supposedly marks the day of love, Valentines Day, could harm national morality," he was quoted by republika.co, as saying at the opening of a working meeting of the International Muslim Womens Union at Asafi-iyah University in Pondok Gede, recently.

Minister of Religious Affairs against Valentines Day celebrations (Sumber Gambar : Nu Online)
Minister of Religious Affairs against Valentines Day celebrations (Sumber Gambar : Nu Online)


Minister of Religious Affairs against Valentines Day celebrations

"Celebrating the day by attending parties, especially ones that violate religious norms, has the potential to harm morality. So we declare the celebration as forbidden (haram, or not allowed by religion)," Saifuddin said.

The minister explained that in Islam, there is no specific day to celebrate love, adding that Islam calls on all Muslims to give the most beautiful thing to their parents, families and fellow human beings every day.

PPQ Al-Amin Purwokerto

"Islamic teachings recognize no specific date to express love. So the declaration of February 14 as the day of love must not be heeded. It must, instead, be monitored closely to see whether it spreads teachings that go against religion," he remarked.

In addition, the government of Bekasi city in West Java has issued a letter to all students in the region, urging them to not celebrate Valentines Day.

PPQ Al-Amin Purwokerto

"The ban was issued to instill national values in the students of Bekasi," Deputy Mayor of Bekasi Ahmad Syaiku noted.

In the letter, teachers and schools are requested to monitor and prevent their students from being involved in activities that are against religious, social and national cultural norms, with regard to Valentines Day celebrations.

Editing by Sudarto Murtaufiq

Dari (National) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/57622/minister-of-religious-affairs-against-valentine039s-day-celebrations

PPQ Al-Amin Purwokerto

Minggu, 18 September 2016

Persiapan PCNU Kota Tangerang Jelang Konferensi

Kota Tangerang, PPQ Al-Amin Purwokerto. Panitia pelaksana konferensi PCNU Kota Tangerang menyampaikan informasi perihal rencana Konfercab Ke-IV kepada Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah, Ahad (19/4). Panitia pelaksana kini tengah mempersiapkan Konfercab PCNU Kota Tangerang yang rencananya digelar di pesantren Nurul Huda kelurahan Neroktog kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu 22 Mei 2015.

Rombongan panitia pelaksana yang dipimpin H Rojali di kediaman Walikota menyampaikan bahwa pengurus MWCNU di Kota Tangerang pada konferensi nanti akan menentukan pengurus PCNU untuk periode 2015-2020.

Persiapan PCNU Kota Tangerang Jelang Konferensi (Sumber Gambar : Nu Online)
Persiapan PCNU Kota Tangerang Jelang Konferensi (Sumber Gambar : Nu Online)


Persiapan PCNU Kota Tangerang Jelang Konferensi

PCNU Kota Tangerang semoga bisa lebih baik lagi dan bersama-sama Pemkot Tangerang bisa memajukan Kota Tangerang. Semoga NU diberi kekuatan menegakkan Islam Rahmatan Lil Alamin yang tanpa kekerasan, yang bisa menerima setiap perbedaan yang ada di Kota Tangerang, kata H Rojali menyampaikan harapan nahdliyin Tangerang.

Kita menginginkan kehadiran rahmat, bukan radikalisme yang mengatasnamakan agama seperti yang sedang marak saat ini.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Pada kesempatan ini, Walikota Tangerang H Arief berharap PCNU Kota Tangerang bekerja mengabdi pada umat lebih baik lagi.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Arief berharap, Semoga PCNU Tangerang bisa bersinergi dengan aparatur pemerintah dalam membangun Kota Tangerang dan terus mendukung Kota Tangerang sebagai Kota Akhlakul Karimah serta bersama-sama memerangi segala bentuk radikalisme. (Atho Al-Farhan/Alhafiz K)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/58965/persiapan-pcnu-kota-tangerang-jelang-konferensi

PPQ Al-Amin Purwokerto

Sabtu, 03 September 2016

Batu Akik Syaikhona Kholil dan Pesan Muktamar NU

Oleh Abdullah Hamid

Syaikhona Kholil Bangkalan Madura lahir Tahun 1820 M atau 1235 H merupakan guru ulama besar di pulau Jawa. Ulama besar yang digelar oleh para kiai sebagai Syaikhuna yakni guru kami, karena kebanyakan kiai-kiai dan penggasas pondok pesantren di Jawa dan Madura pernah belajar dan nyantri dengan beliau.

Di antara santrinya yang menjadi ulama besar adalah Hadratusy Syaikh Hasyim Asyari, KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, Mbah Mashoem Lasem dll. Mereka juga dikenal sebagai pendiri NU. Berdirinya NU tahun 1926 M tidak lepas dari doa dan restu Syaikhona Khalil gurunya yang disampaikan melalui utusannya, KH Asad Syamsul Arifin.

Syaikhona Kholil berasal dari keluarga walisongo. Ayahnya, KH Abdul Lathif, mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati. Ayah Abdul Lathif adalah Kiai Hamim, anak dari Kiai Abdul Karim. Yang disebut terakhir ini adalah anak dari Kiai Muharram bin Kiai Asror Bujuk Langgundih Desa Kramat keturunan dari Kiai Abdullah bin Sayyid Sulaiman Mojoagung. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati.

Batu Akik Syaikhona Kholil dan Pesan Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Batu Akik Syaikhona Kholil dan Pesan Muktamar NU (Sumber Gambar : Nu Online)


Batu Akik Syaikhona Kholil dan Pesan Muktamar NU

Istri Syaikhona Kholil memiliki keponakan bernama Amna, sejak kecil dirawat dan diambil anak hingga dewasa olehnya bersama suaminya, Syaikhona Kholil. Perhatian dan kasih sayangnya sangat besar, seperti dengan anaknya sendiri yang bernama Nyai Asma.

Contoh kecil perhatiannya, Syaikhona memberikan cincin yang begitu indah kepada Amna. Berupa batu akik atau batu mulia Kecubung Kalimantan dengan ring cincin berukir keemasan yang indah pula. Cincin tersebut masih ada tersimpan, bernilai cagar budaya. Seperti yang kita lihat di fotonya, tampak kemilau bagai gugusan awan tebal.

Nyai Amna menikah dua kali, suami pertama meninggal tanpa anak kemudian menikah kedua kalinya dengan Hadji Ismail Desa Ujung Piring yang juga kehilangan istrinya yang wafat yaitu Nyai Musyrifah masih family Syaikhona Kholil. Hadji Ismail membawa 4 anak, salah satunya Abdul Hamid masih berusia 6 tahun (H.A.Hamid Ismail ayah penulis). Karena dirawat sejak kecil hubungan keduanya paling dekat.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Semasa hidup Hajjah Amna, kakak penulis HM. Baihaqi semasih remaja pernah meminta 3 kali cincin pemberian Syaikhona tersebut, dijawab beliau bahasa Madura arti Indonesianya begini: Cucuku aku ingin memakai sendiri selagi aku masih hidup, cincin ini pemberian Abah Kholil kepadaku. Sampai akhirnya Nyai Amna wafat, dikubur di Komplek Syaikhona Kholil seperti juga Hadji Ismail.

Dari peristiwa yang sederhana itu kita ingin mengambil hikmah dan barakah sebanyak-banyaknya dari Syaikhona Kholil, kira-kira apa pesan yang bisa ditarik untuk Muktamar NU? Sebagaimana kita baca tadi perhatian Syaikhona terhadap anak perempuan sangat besar, memberi isyarat pentingnya Muktamar NU 2015 di Jombang mengangkat derajat pendidikan perempuan dan akhlakul karimah di tengah pertaruhan ideologi global abad ini.

Salah satu contoh kecil agar Pemerintah Indonesia memberi peluang perempuan-perempuan desa pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan lingkungannya yang Islami di pesantren salaf. Salah satu caranya dengan membuka perkuliahan di Universitas Terbuka dengan sistem pendidikan jarak jauh, masalahnya hingga kini UT belum membuka prodi agama Islam.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Maka Muktamar NU perlu merekomendasikan pembukaan prodi tersebut kepada pemerintah terkait. Sekaligus menindaklanjuti Keputusan Musykerwil NU Jatim No: /MKW-NU/II/2014. Pengesahan Hasil Sidang Rekomendasi tertanggal 27 Feb 2014 sebagai berikut: Pendidikan a. Secara formal-yuridis. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) telah mengakui keberadaan pondok pesantren sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional.

Sayangnya, selama satu dekade, pengakuan tersebut tampak masih belum diterapkan sepenuh hati. Pasalnya, masih masih banyak aspek teknis dalam kebijakan pendidikan nasional yang terasa diskriminatif terhadap kalangan pondok pesantren.

Dalam kaitan itu, Forum Muskerwil NU Jatim mendesak pemerintah (c.q.Kementerian dan Kebudayaan RI) untuk memfasilitasi akses pendidikan tinggi bagi santri di lingkungan pondok pesantren salaf dengan membuka Fakultas atau Program Studi Agama Islam di Universitas Terbuka. Dengan demikian, peran sosial kemasyarakatan lulusan pondok pesantren salaf dalam hal memberdayakan masyarakat dan meyukseskan program pembangunan diharapkan akan berjalan secara optimal

Lasem, 25 Juli 2015

Abdullah Hamid, Padepokan Sambua Lasem

Foto: Cincin Peninggalan Syaikhona Kholil

Dari (Opini) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/61079/batu-akik-syaikhona-kholil-dan-pesan--muktamar-nu

PPQ Al-Amin Purwokerto

Minggu, 14 Agustus 2016

25 Ribu Orang Tonton Jalan Dakwah Pesantren

Jakarta, PPQ Al-Amin Purwokerto. Film dokumenter Jalan Dakwah Pesantren sampai saat ini telah ditonton sekitar 25 ribu orang. Menurut sutradara film tersebut, Yuda Kurniawan, jumlah sebanyak itu setelah diputar 42 kali di tempat berbeda mulai pesantren dan kampus.

Ini merupakan pemutaran yang ke-42 sejak diputar perdana tanggal 10 Agustus 2016 menjelang Hari Santri. Hingga kini telah ditonton sekitar 25 ribu orang, katanya selepas pemutaran film itu di peringatan Hari Lahir (harlah) NU ke-91 di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/1). Film tersebut memungkasi pemutaran dua film pemenang Kompetisi Film Pendek Dokumenter dalam rangka Hari Santri tahun lalu.

25 Ribu Orang Tonton Jalan Dakwah Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
25 Ribu Orang Tonton Jalan Dakwah Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)


25 Ribu Orang Tonton Jalan Dakwah Pesantren

Menurut Yuda, film berdurasi 37 menit itu telah diputar di 15 kampus dan 26 pesantren di seluruh pulau Jawa. Ke depan, ia ingin memutar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku. Bagi komunitas, pesantren atau kampus di daerah tersebut yang ingin memutarnya, bisa menghubungi email yudakurniawan@yahoo.com.

Film ini, sambungnya, belum dapat dipublish di media sosial seperti YouTube karena lebih mengutamakan pemutaran dan diskusi.

PPQ Al-Amin Purwokerto

Di antara apresiasi dikemukakan Rektor IAI Ibrahimy KH Cholilur Rahman. Menurut dia, film itu bisa memunculkan romantisme tersendiri bagi para alumni pesantren. Jujur, saya meneteskan air mata saat melihat bagian awal ketika lalaran Alfiyah. Ini benar-benar menumbuhkan kebanggaan bagi santri dengan pesantrennya, ungkapnya selepas menontonnya di auditorium Institute Agama Islam Ibrahimy, Genteng, Selasa (25/10/2016).

PPQ Al-Amin Purwokerto

Film tersebut, lanjutnya, dibikin selama setahun dengan menyambangi sekitar 15 pesantren di pulau Jawa. Beberapa tokoh yang ada dalam film tersebut adalah KH A Mustofa Bisri (Gus Mus), Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto, Ketua Rabithah Maahid Islamiyah NU KH Abdul Gaffar Rozin, pengasuh Pesantren Kaliopak KH Jadul Maula, pengasuh Pesantren Tegalrejo KH Yusuf Chudlori, dan pengasuh Pesantren Kauman Lassem KH Zaim Ahmad Syakir. (Abdullah Alawi)

Official trailer itu diunggah di YouTube dengan penjelasan berikut:

Negeri ini memiliki lembaga pendidikan dengan sejarah panjang. Berabad telah dilewati, banyak peristiwa dihadapi, dari perubahan ke perubahan-pun telah dijalani. Lembaga pendidikan itu berciri khas keagamaan, tapi di sisi lain juga lekat dengan lokalitas dengan beragam tradisi dan budaya. Ia selalu berdialog dengan keadaan dan telah menjadi bagian dari peradaban dunia. Ia adalah Pondok Pesantren nama popular lembaga pendidikan yang dimaksud. Pondok Pesantren menjadikan adagium Melestarikan tradisi yang baik dan mengambil kebaruan yang lebih baik, sebagai metode untuk terus hidup, berkembang dan bermanfaat. Maka tidak aneh, jika dalam perjalanannya, pesantren, dari satu sisi kuat dengan tradisi, tapi di sisi lain terus berinovasi. Tak aneh pula, jika pesantren tampak terlihat melingkupi banyak lini kehidupan, dari keagamaaan hingga kesenian, dari kemasyarakatan hingga berbangsa.

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/75065/25-ribu-orang-tonton-jalan-dakwah-pesantren-

Rabu, 03 Agustus 2016

IPNU dan IPPNU Kudus Agendakan Konfercab

Kudus, PPQ Al-Amin Purwokerto. Pengurus harian Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Kudus dalam rapat pimpinan cabang di lantai dua Gedung PCNU Kudus jalan Pramuka nomor 20 Kudus, Selasa (20/5), membahas sejumlah persiapan konferensi cabang di kompleks Madrasah Nahdlatul Muslimin kecamatan Undaan pada Selasa-Kamis (17-19/6) mendatang.

Mereka menentukan persyaratan bagi sembilan anak cabang IPNU dan IPPNU yang menjadi peserta konfercab. Setiap anak cabang berhak mengirimkann tiga utusannya. Persyaratan ini berlaku unuk pimpinan ranting dan komisariat yang ada di Kudus.

IPNU dan IPPNU Kudus Agendakan Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU dan IPPNU Kudus Agendakan Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)


IPNU dan IPPNU Kudus Agendakan Konfercab

Peserta berasal dari pimpinan anak cabang, ranting dan komisariat IPNU dan IPPNU dengan Surat Pengesahan yang masa tenggangnya maksimal 3 bulan dari konferensi cabang mendatang.

Selain sosialisasi konfercab, forum rapat ini digunakan pimpinan anak cabang dan ranting untuk melaporkan kegiatan di wilayah kerja masing-masing.

PPQ Al-Amin Purwokerto

PPQ Al-Amin Purwokerto

Ketua IPNU Kudus Dwi Saifullah menyampaikan, Konferensi bukan sekadar mengganti kepengurusan cabang tetapi juga upaya saling mengenal antarjenjang kepengurusan mulai dari pimpinan ranting, anak cabang, dan pimpinan komisariat.

Dalam konfercab bulan mendatang, kita juga akan mengadakan peringatan Isra dan Miraj yang rencananya menghadirkan Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri sebagai penyampai taushiyah, tandas Dwi. (Dedi Hermanto/Alhafiz K)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/52159/ipnu-dan-ippnu-kudus-agendakan-konfercab

PPQ Al-Amin Purwokerto

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs PPQ Al-Amin Purwokerto sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik PPQ Al-Amin Purwokerto. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan PPQ Al-Amin Purwokerto dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock