Jakarta, PPQ Al-Amin Purwokerto. Terkait isu SARA yang tengah berkembang saat ini, Majelis Alumni Muda Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (MAM IPNU) mengimbau kepada pelajar NU dan seluruh pelajar di Indonesia untuk tidak terprovokasi dengan aksi yang akan digelar pada 4 November 2016. Seluruh pelajar baik di Jakarta maupun di luar kota tidak perlu ikut turun ke jalan.
MAM IPNU juga dengan tegas menolak permintaan pentolan FPI Habib Rizieq yang meminta agar pemerintah meliburkan sekolah pada 4 November besok, agar para pelajar dapat bergabung dalam aksi yang bertajuk "Aksi Bela Islam" tersebut.
Permintaan 4 November Sekolah Diliburkan Tak Wajar dan Berlebihan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Permintaan 4 November Sekolah Diliburkan Tak Wajar dan Berlebihan
Menurut Sekretaris Presidium MAM IPNU, Muhammad Rijal, permintaan Habib Rizieq tersebut merupakan hal yang sangat berlebihan dan tidak wajar. Selain karena pelajar memiliki kewajiban utamanya untuk belajar, para pelajar juga tidak sepatutnya dilibatkan dalam aksi turun ke jalan menanggapi isu-isu SARA yang juga lekat dengan nuansa politik.Akan lebih baik jika para pelajar diberikan pemahaman terlebih dahulu mengenai kehidupan beragama yang baik untuk diterapkan di Indonesia sebelum turun ke jalan mengikuti aksi, tegasnya.
PPQ Al-Amin Purwokerto
PPQ Al-Amin Purwokerto
Rijal dengan tegas menyatakan bahwa permintaan Habib Rizieq yang meminta pemerintah meliburkan tanggal 4 November 2016 adalah sikap yang tidak wajar. Menurut kami, pelajar tidak perlu dibawa-bawa dalam aksi tersebut karena akan merugikan pelajar itu sendiri.Pelajar tidak boleh dibawa-bawa dalam urusan yang menurut kami sangat berbau politis," ucap Rijal.
Lebih lanjut, Rijal menegaskan bahwa kasus penistaan agama haruslah diselesaikan secara hukum, mengingat Indonesia adalah negara hukum. Justru dengan hal ini akan mengajarkan kepada generasi muda Indonesia tentang kehidupan bernegara yang baik di Indonesia.
Meski demikian, ia juga menghargai kepada umat Islam yang akan menggelar aksi besok sebagai bagian dari kehidupan demokratis di Indonesia. Namun tentunya kebebasan berpendapat bukan berarti menentang kebebasan pendapat kelompok lain yang berbeda pandangan.
MAM IPNU juga menyesalkan munculnya spanduk-spanduk yang memberi pesan bahwa kadar keimanan seseorang terlihat dari ikut aksi atau tidak. Menurutnya, ini adalah provokasi yang bisa membodohi umat, karena kadar keimanan seseorang tidak bisa diukur dengan hal demikian. Sehingga tidak ada hubungannya kadar keimanan dengan aksi yang akan digelar besok.
Kalau ukuran kadar keimanan seseorang itu pada keikutsertaannya pada aksi besok, maka sama saja menghina para ulama yang tidak sependapat dengan FPI. Oleh karena itu, sekali lagi saya ingatkan kepada para pelajar NU khususnya dan seluruh pelajar pada umumnya, tidak perlu ikut aksi 4 November besok, harapnya.
Urusan hukum adalah kewajiban penegak hukum dan kewajiban pelajar adalah tetap belajar agar memiliki pandangan yang luas dan mampu memahami perbedaan. Jadi ikuti dan patuhi apa yang sudah difatwakan oleh PBNU," pungkas Rijal. (Red: Fathoni)
Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/72613/permintaan-4-november-sekolah-diliburkan-tak-wajar-dan-berlebihan
PPQ Al-Amin Purwokerto
EmoticonEmoticon