Kamis, 24 Februari 2011

Tasawuf Itu Lampu, Thariqah Cahaya Listrik

PPQ Al-Amin Purwokerto – Membedakan tasawuf dengan tarekat, lalu memilih bertasawuf tanpa tarekat (tasawuf yes tarekat no) adalah kesalahpahaman yang harus diluruskan. Jika tasawuf adalah akhlak yang masih

bisa diikuti oleh logika, maka tarekat sesungguhnya adalah energi tauhid yang lahir dari intensitas dzikir dan syahadat kepada Allah terus menerus. Tarekat adalah tauhid.

Tasawuf Itu Lampu, Thariqah Cahaya Listrik - PPQ Al-Amin Purwokerto
Tasawuf Itu Lampu, Thariqah Cahaya Listrik - PPQ Al-Amin Purwokerto


Tasawuf Itu Lampu, Thariqah Cahaya Listrik

Nikah harus ada akad karena ia adalah energi kasih sayang dalam hubungan rumah tangga. Energi itu menerangi pasangan suami istri untuk teguh menjalani bahteranya. Nikah adalah akhlaq (tasawuf), akad adalah energi (tarekat). Tasawuf ibarat lampu. Tapi kalau tidak ada listriknya, tidak akan ada cahaya. Cahaya itulah yang ditamsilkan sebagai tarekat.

Keterangan di atas mengemuka dalam Dialog Tarekat bersama Habib A Rahim Puang Makka yang diadakan pada malam sebelum “Workshop Penyusunan Buku Perkuliahan Pendidikan Islam dalam Hubungan Dengan Nilai-Nilai Luhur Pancasila” di aula Fakultas Hukum Universitas Jember (UNEJ), Ahad (28/05/2016).

Hadir sebagai pendamping Puang Makka, Dekan Fakultas Hukum UNEJ, Dr. Nurul Ghufron dan Ketua Umum Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Matan), Dr. Hamdani Muin.

Menurut Puang Makka, panggilan Habib A Rahim, tidak ada yang menakutkan masuk tarekat. Tarekat hanya media penajam energi akad dua syahadat yang menyambung tanpa putus dari Rasulullah. Selain itu, biasa saja.

Yang seringkali sulit disikapi, lanjutnya, adalah ketika ketentuan hati pengamal tarekat bertentangan dengan logika. “Pikiran itu keraguan yang bisa mematikan hati padahal hati adalah keyakinan,” ujar Rais

Majlis Ifta’ Idaroh Wustha Jamiyyah Ahluth Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah wilayah Sulawesi Selatan itu.

Itulah sebabnya, dalam kepemimpinan tarekat tidak mutlak dibenarkan adanya dialog dan musyawarah yang memungkinkan terjadinya tarikan kepentingan dan modal. Seorang mursyid (pemimpin) tarekat  arus memiliki mesin logika (ilman) dan mesin hati (hikman) menghadapi banyak masalah. Ia harus optimal menggunakan keduanya. “Inilah yang membuat letih kepemimpinan seorang mursyid,” tandas Puang Makka yang pernah jadi anggota DPRD Makassar 1999-2004 itu.

Jika pemimpin formal semacam presiden diangkat berdasarkan legalitas dan SK jabatan, maka dalam tarekat, masyarakatlah yang mengakuinya. Untuk mencapai itu, butuh ketajaman hati dan dzauq yang harus terus diasah sehingga menjadi sifat baik dan akhlaq.

“Mursyid itu tidak terikat dengan perjanjian kelompok yang bisa mengandung syubhat kepentingan yang lalim berdasarkan logika saja. Wibawanya pun berdasar cerminan akhlaqnya,” tuturnya kepada puluhan peserta dialog. [PPQ Al-Amin Purwokerto]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/06/tasawuf-itu-lampu-thariqah-cahaya-listrik.html

Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.


EmoticonEmoticon

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs PPQ Al-Amin Purwokerto sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik PPQ Al-Amin Purwokerto. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan PPQ Al-Amin Purwokerto dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock