PPQ Al-Amin Purwokerto - Ketika MUI Ditunggangi Irfan Helmi Wahabi
Kritik Ulah Wahabi
Grand Syeikh Unversitas Al-Azhar Cairo Mesir, Prof. Dr.
Ahmad Muhammad Ath-Thayyib, jadi rebutan legitimasi kalangan Islam garis keras
(harus dibedakan dengan garis lurus, red) ketika datang ke Indonesia untuk
mengisi ceramah umum di Kantor MUI Pusat pada Senin (22/2/2016).
Adalah Irfan Helmi, seorang pegawai MUI yang memanfaatkan
ceramah Prof. Ahmad Thayyib untuk membuat fitnah dan propaganda. Dari situs
pribadinya, ia menyebut ceramah Syeikh Al-Azhar tersebut sebagai tasykik (mengaburkan substansi
masalah) dan terkesan simplikasi (menyederhanakan masalah).
Pria kelahiran 1970 asli Jogjakarta tersebut dengan percaya diri
dan tanpa kikuk menyebut “Pimpinan MUI tidak sependapat jika dikatakan Syiah
dan Sunni adalah Bersaudara.” Irfan yang mengatasnamakan Pimpinan MUI itu
menyatakan tidak relevan lagi jika membedakan Syiah sebelah mana yang harus disebut
keluar dari Islam.
Akhirnya, pemuda lulusan PP. Al-Irsyad, Tengaran, Salatiga
ini mengajak khalayak untuk tetap menyesatkan Syiah dengan lima ajarannya,
yakni mengutuk shahabat, terbebasnya imam dari dosa, tidak mengakui khulafa’ur
rasyidin, tahrif Al-Qur’an serta nikah mut’ah. Baginya, semua Syiah berkeyakinan seperti itu.
Padahal, Grand Syeikh Al-Azhar yang datang ke MUI itu mengatakan “Tidak bisa
semuanya dikafirkan. Karena memang tidak mudah kita mengafirkan orang.”
Prof. Dr. Ahmad Thayyib juga menyatakan jika ada yang mencela dan mencaci sahabat Rasul seperti Abu Bakar, Umar, dan lainnya, maka itu bukan
ajaran yang benar dan merupakan kebodohan. Ini yang hendak diserang oleh Irfan
Helmi yang namanya tidak tercantum pada jajaran Pengurus Hasil Munas 2015 di website
resmi MUI www.mui.or.id. Isi ceramah Grand
Syeikh bisa Anda lihat di Ceramah Grand Syeikh Al-Azhar di MUI.
Namanya saja tidak tercantum di website resmi, apalagi fatwa
provokatifnya itu. Jika saat ini (25 Februari 2016) Anda mengetik nama Irfan
Helmi di kotak search situs MUI, tentu kecewa. Tidak akan ketemu. Justru Anda
akan mendapatkan link klarifikasi atas broadcastnya yang “menyimpang.”
Dosa Fitnah Grand Syeikh Al azhar, Ahmad Thayyib Kalau saja pernyataan ustadz wahabi yang, konon, penasehat acara
Khazanah TransTv itu tidak disebarkan, dia terbebas dari dosa fitnah dan hoax. Masalahnya, itu sudah menjadi viral di Facebook dan WhatsApp. Ini salah satu link di Facebook. Rangkuman Irfan.
Artinya, kebohongan dia sudah diulang-ulang hingga seakan berubah jadi kebenaran.
Kuantitas penyebaran pesan melalui media online sekarang ini sudah melebihi
virus komputer dan kanker otak. Yang benar bisa bisa jadi salah, begitu juga sebaliknya.
Hanya membuat konten tulisan provokatif, Irfan Helmi bisa
mempropaganda atas ribuan pikiran pengguna media sosial dalam waktu singkat tanpa biaya. Media-media berhaluan
radikal pun rebutan memuat berita yang mempertanyakan misi Grand Syeikh itu.
Selain Portal Piyungan (dulunya PksPiyungan), situs Ar-Rahma [dot] com juga tak terlewat memuat judul “Syeikh al-Azhar Datang ke
Indonesia Membawa Misi Islam atau Syiah”. Situs rujukan jihadis radikal itu mewawancarai narasumber bernama Irfan S
Awwas, dari Majelis Mujahidin, yang dalam komentarnya memberikan tugas kepada alumni Timur Tengah
untuk tetap mengafirkan Syiah tanpa takut berbeda pendapat dengan Syeikh-nya. Inikah
yang disebut dakwah? Inikah yang disebut adab? Mengajak murid menantang
gurunya?
Tentu banyak yang tersengat telinga atas ceramah Grand
Syeikh Ahmad Thayyib. Sebab, kedudukan Grand Syeikh di Mesir setara dengan
perdana menteri yang punya pengaruh besar di dunia. Lihat tulisan Kedudukan Grand Syeikh Al-Azhar Mesir.
Statemen kedua Irfan di atas (Majelis Ulama dan Mejelis
Mujahidin) sudah banyak direpost dan direblog ke Blog, Facebook dan media sosial
lainnya. Tujuannya hanya ingin menggelembungkan suara “Syiah Bukan Islam”. Jika masih terus ada di MUI, Irfan Helmi akan leluasa
memprogandakan Syiah sebagai musuh bersama.
Pada 7 Juni 2013, Fajr Muchtar, seorang Kompasaner pernah menulis ulah Irfan Helmi yang meresahkan. Dalam tulisan Menyoal Surat Dukungan ke MUI Tentang Syiah, Muchtar mempertanyakan pencatutan nama MUI karena terkesan memperkeruh kerukunan Sunni-Syiah di Indonesia.
Muchtar gelisah sejak wall Facebooknya mendapatkan link pesan berantai bahwa akan ada kelompok Syiah yang menggugat Fatwa Penyesatan MUI dengan tuntutan kerugian 1 milyar setiap hari sejak fatwa tersebut beredar.
Karena masalah peradilan itulah, MUI minta dukungan masyarakat dengan
megirimkan petisi ke email irfanh70@gmail.com.
Padahal, itu adalah hoax yang dibuat-buat Irfan Helmi. Penelusuran Muchtar berbuah kecewa karena di situs MUI
pun tidak ada permintaan dukungan kepada masyarakat.
Orang-orang seperti Irfan bukan hanya satu. Ada banyak. Dan tanpa
sungkan memutarbalikkan fakta. Bid’ah gagal digarap, Syiah tidak berhasil
meluas, fitnah lah yang digunakan. MUI giliran kena sasaran. Kerjaan khas muslim garis
keras Wahabi. Saya masih menyebutnya muslim.
Alhamdulillah, situs-situs pedukung MUI masih ada
semacam muslimedianews.com, arrahmah.co.id, salafynews.com, PPQ Al-Amin Purwokerto, elhooda.net,
voa-islamnews.com, dan lainnya yang tidak mudah mengafirkan golongan lain.
Hati-hati dengan nama dua Irfan di atas. Pemikiran Grand
Syeikh Al-Azhar saja diputarbalikkan, apalagi pemikiran anak kuliahan. Cek
saja kebohongan Irfan Helmi dengan mencari pernyataan asli target fitnah yang hendak ia gulirkan
kembali, esok hari, kalau dia masih ada di MUI. Pemikiran Prof. Dr. Ahmad
Thoyyib tentang Syiah bisa Anda lacak dengan mudah di Youtube. Silakan klik video di atas untuk mengetahui salah satu pemikiran beliau. PPQ Al-Amin Purwokerto
M Abdullah Badri, Pengurus PCNU LTN Jepara
Dari : http://www.dutaislam.com/2016/02/ketika-mui-ditunggangi-wahabi.html
Rabu, 08 Oktober 2014
Ketika MUI Ditunggangi Irfan Helmi Wahabi
Admin Unknown
Posted Rabu, Oktober 08, 2014
Unknown
Menyajikan informasi secara lugas dan berimbang, disertai data-data yang akurat dan terpercaya.
Nonaktifkan Adblock Anda
Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs PPQ Al-Amin Purwokerto sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik PPQ Al-Amin Purwokerto. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.
Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock
- 1. Artikel
- 2. Video
- 3. Gambar
- 4. dll
Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan PPQ Al-Amin Purwokerto dengan nyaman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon