Leeds, PPQ Al-Amin Purwokerto. Kunjungan para kyai muda NU ke Inggris juga mendapat sambutan luar biasa dari saudara seideologi di Inggris. Beberapa saat setelah sampai, rombongan dari Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCI NU UK) yang berjumlah sembilan orang melakukan kunjungan di hotel tempat rombongan menginap.
Hadir rombongan dari UK Muhammad Faqih (mustasyar), Eddyanto (ketua tanfidziyah) Sigit Suparjono, Lukman Musa Atmaja (wakil katib), Irwan Parasetyo (wakil ketua), Ali Mahmudi (wakil sekretaris), Mochammad Putrawidjaya, Rudi Herman. Sebagian besar dari pengurus ini adalah mahasiswa yang sedang mengambil program doktor di berbagai universitas di Inggris.
Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang didiskusikan tentang NU dilihat dari berbagai aspeknya, terutama tentang urgensi pengembangan pendidikan di kalangan Nahdlatul Ulama. Beberapa hal yang mengemuka pada saat diskusi tersebut terutama tentang eksistensi pesantren sebagai ciri khas warga nahdliyin.
Pesantren di Lingkungan NU Harus Dipertahankan dan Dikembangkan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Pesantren di Lingkungan NU Harus Dipertahankan dan Dikembangkan
Terdapat kesamaan pandangan bahwa pesantren merupakan penyangga utama kekuatan Nahdlatul Ulama sehingga haruslah selalu terpelihara dengan meningkatkan pengelolaan dan eksistensinya. Saat ini di Indonesia telah banyak tumbuh lembaga pendidikan bernama pesantren tetapi tidak beraliran NU. Hal ini menjadi tantangan bagi pengelolaan pendidikan pesantren di kalangan Nahdliyyin untuk selalu mampu bersaing, karena jika tidak, pada sepuluh atau dua puluh tahun mendatang NU diprediksi akan rapuh bahkan mungkin mendekati punah.Pada dasarnya pesantren dalam lingkungan NU merupakan kekuatan dominan, sehingga jika NU meninggalkan Pesantren sama halnya dengan melepaskan lebih dari lima puluh persen dari kekuatannya, ungkap Eddyanto.
Pemikiran yang muncul pada saat diskusi adalah bagaimana pendidikan pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan sumberdaya yang dimiliki. Dalam upaya melakukan meningkatan kualitas pendidikan pesantren kiranya perlu menelaah kembali kurikulum pesantren. Kurikulum pesantren yang terpaku kepada orientasi ilmu agama klasik menjadi tantangan dengan kemajuan dunia pemikiran masa kini, maka perlu adanya pengajaran dalam lingkungan pesantren yang mampu menelaah kemajuan pemikiran dan isu pemikiran yang trend di dunia akademis.
Tantangan bagi dunia pesantren saat ini adalah majunya tehnologi dan informasi. Kemajuan tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan dalam dunia pendidikan. Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh pendidikan Nahdlatul Ulama adalah bagaimana bisa mamasyarakatkan tehnologi guna mempermudah pengelolaan pendidikan dan akses informasi, tambahnya.
PPQ Al-Amin Purwokerto
Model pengiriman delegasi NU ke berbagai negara untuk memperluas cakrawala mereka harus terus dilanjutkan, bahkan semestinya bagi yang dianggap menjadi motor peningkatan pendidikan di kalangan pesantren perlu dilanjutkan dengan program pelatihan atau sekolah selama satu tahun. NU UK juga akan berusaha membantu menjembatani akses pendidikan di luar negeri dengan memanfaatkan PCI NU dan warga NU yang berada di luar negeri, seperti Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Malaysia, Arab Saudi dll.Mereka juga sangat berharap dapat berinteraksi lebih aktif dengan pengelola pesantren guna memberi masukan, ide dan informasi tentang pengembangan pendidikan dan akses bagi peserta didik yang ingin melanjutkan ke luar negeri.
PPQ Al-Amin Purwokerto
PCI NU UK didirikan dua tahun lalu ketika KH Hasyim Muzadi berkunjung ke Inggris. Saat itu mereka berhasil mengumpulkan anggota sebanyak 114 orang yang sebagian besar merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Inggris.Saat didirikan yang aktif sebanyak 37 orang sedangkan yang menjadi pengurus 7 orang. Kegiatan yang aktif dilakukan adalah melakukan pengajian dan diskusi yang secara rutin dilakukan. Mereka juga sudah memiliki website sebagai sarana komunikasi antar anggota NU UK.
Terdapat keluhan bahwa sumberdaya yang dimiliki oleh para anggota PCI NU, bukan hanya di UK adalah keahlian yang mereka miliki tidak dimanfaatkan dan diberi ruang selama di Indonesia, padahal NU sangat membutuhkan tenaga mereka untuk mengembangkan potensi yang ada di NU.
Selama di Inggris, rombongan PBNU juga diminta untuk mengisi berbagai pengajian yang dilakukan oleh komunitas NU yang ada di Inggris seperti di Newscastle, London, Huddersfield, termasuk wawancara di Radio Haji Leeds dan BBC.(lil/mkf)
Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/2632/pesantren-di-lingkungan-nu-harus-dipertahankan-dan-dikembangkan
PPQ Al-Amin Purwokerto
EmoticonEmoticon