Solo, PPQ Al-Amin Purwokerto. Banyaknya dai yang memberikan kultum dan ceramah, khususnya di bulan Ramadhan ini, mestinya membuat umat Islam semakin paham akan ajaran Islam. Namun, terkadang yang terjadi justru sebaliknya. Banyaknya kalimat nasihat yang disampaikan, tidak berbanding lurus dengan banyaknya masyarakat yang mengamalkannya.
Hal tersebut, menurut keterangan yang terdapat dalam kitab al-Hikmah karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, disebabkan karena kurangnya keikhlasan para dai dalam menyampaikan nasihatnya.
Habib Syech: Nasihat Mengena karena Faktor Keikhlasan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Habib Syech: Nasihat Mengena karena Faktor Keikhlasan
Kata-kata nasihat orang yang ikhlas, meski sederhana akan mengena. Sebaliknya, ahli riya, kalimat nasihatnya akan dibuat-dibuat, justru menjadikan para pendengarnya gelap hati, terang Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa, Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf pada kajian yang diselenggarakan menjelang sahur di Gedung Bustanul Asyiqin Solo, Ahad (12/7) lalu.Lebih lanjut dijelaskan Mustasyar PWNU Jateng itu, keikhlasan kalam dari para orang shaleh dan ulama menjadikan kalam mereka selama ribuan tahun sampai sekarang tetap diperhatikan dan dipelajari umat Islam.
PPQ Al-Amin Purwokerto
Bahasa nasihat itu bahasa ikhlas, bukan sekedar pintar bicara atau indahnya bahasa. Kita lihat Nabi saw, kalau menyampaikan sederhana tapi maknanya dalam. Misal ketika ditanya apa itu iman? Dijawab Nabi, iman itu menjaga Islam, papar Habib Syech.Kajian menjelang sahur ini diselenggarakan tiap dini hari Selama bulan Ramadhan di Gedung Bustanul Asyiqin Solo. Pada kegiatan tersebut menghadirkan beberapa ustadz antara lain Habib Muhammad bin Husein Al-Habsyi, Kiai Anshori (LBM PCNU Solo), dan lainnya. (Ajie Najmuddin/Fathoni)
PPQ Al-Amin Purwokerto
Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/60915/habib-syech-nasihat-mengena-karena-faktor-keikhlasanPPQ Al-Amin Purwokerto
EmoticonEmoticon